Minggu, 14 November 2010

PENGERTIAN ETIKA BISNIS DLL

NAMA : AGUS SURONO TUGAS 1 : PENGERTIAN ETIKA BISNIS
KELAS/NPM: 4EA03/10207062 MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

Definisi Etika
Etika biasa disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan. pendeknya etika adalah ilmu yang secara khusus menyoroti perilaku manusia dari segi moral bukan dari fisik, etnis dan sebagainya. Definisi etika sangat beraneka ragam tetapi memiliki satu pengertian yang sama yaitu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal baik secara ekonomi / sosial. Selain itu etika juga merupakan salah satu disiplin pokok dalam filsafat, ia merefleksikan bagaimana manusia harus hidup agar berhasil menjadi sebagai manusia. (Franz Magnis-Suseno :1999)
Ada juga etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai beragam arti : petama, sebagai analisis konsep-konsep mengenai apa yang harus, mesti, ugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dll. Kedua, pencairan ke dalam watak moralitas / tindakan-tindakan moral. Ketiga, pencairan kehidupan yang baik secara moral (Tim Penulis Rasda Karya : 1995)
Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika / akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.
Sedangkan etika bisnis : Adat istiadat, kebiasaan, sikap yang ada dalam diri seseorang. Moral juga biasa disebut kebiasaan / adat, kata moralitas yang merupakan abstraksi yang menunujukan baik buruknya suatu perbuatan. Ada juga etika bisnis sebagai batasan-batasan sosial, ekonomi dan hukum yang bersumber dari nilai-nilai masyarakatnya yang harus dipertanggung jawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.
Sumber :
1) http://zanikhan.multiply.com/journal/item/3530
2) http://imam28.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-etika-bisnis/


NAMA : AGUS SURONO TUGAS 2 : ETIKA BERDASARKAN PROFESI
KELAS/NPM: 4EA03/10207062 MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

Pengertian Etika Profesi
Menurut (Murtanto & Marini 2003), etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya. Menurut (Agoes 2004), setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi adalah
1) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan
2) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi
Selain itu etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.
Sumber dari :
1) arleen@stietrisakti.ac.id, siou_chiang@yahoo.com
2) http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/


NAMA : AGUS SURONO TUGAS 3 : PELANGGARAN ETIKA BISNIS
KELAS/NPM: 4EA03/10207062 MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis Dalam Praktek
Pada Perusahaan Property Ternama di Yogyakarta

Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
Sumber: http://blogger.kebumen.info/docs/contoh-pelanggaran-etika-bisnis-a-contoh-pelanggaran-dalam-praktek.php


NAMA : AGUS SURONO TUGAS 4 : CSR
KELAS/NPM: 4EA03/10207062 MATA KULIAH : ETIKA BISNIS

Tanggungjawab Sosial Perusahaan (CSR)
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, pada umumnya adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus berdasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan / deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Hal ini yang menjadi perhatian besar dari peran perusahaan dalam masyarakat yang telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidaknyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar.
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (kedermawanan) seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House, namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/ relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
Contohnya dalam dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang menyatakan bahwa: " CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan


NAMA : AGUS SURONO TULISAN BEBAS : ETIKA BISNIS DLM ISLAM
KELAS : 4EA03 M. KULIAH : ETIKA BISNIS

Definisi Etika
Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasan pikirannya, merupakan lapangan etika. Salah satu kajian etika yang amat populer memasuki abad 21 di mellinium ketiga ini adalah etika bisnis.

Dikotomi Moral dan Bisnis
Di zaman klasik bahkan juga di era modern, masalah etika bisnis dalam dunia ekonomi tidak begitu mendapat tempat. Maka tidak aneh bila masih banyak ekonom kontemporer yang menggemakan cara pandang Ekonomi Klasik Adam Smith. Mereka berkeyakinan bahwa sebuah bisnis tidak mempunyai tanggung jawab sosial dan bisnis terlepas dari “etika”. Dalam ungkapan Theodore Levitt, tanggung jawab perusahaan hanyalah mencari keuntungan ekonomis belaka.
Di Indonesia Paham klasik tersebut sempat berkembang secara subur di Indonesia, sehingga mengakibatkan terpuruknya ekonomi Indonesia ke dalam jurang kehancuran. Kolusi, korupsi, monopoli, penipuan, penimbunan barang, pengrusakan lingkungan, penindasan tenaga kerja, perampokan bank oleh para konglomerat, adalah persoalan-persoalan yang begitu telanjang didepan mata kita baik yang terlihat dalam media massa maupun media elektronik.

Kebangkitan Etika Bisnis
Sebenarnya, Di Barat sendiri, pemikiran yang mengemukakan bahwa ilmu ekonomi bersifat netral etika seperti di atas, akhir-akhir ini telah digugat oleh sebagian ekonom Barat sendiri. Pandangan bahwa ilmu ekonomi bebas nilai, telah tertolak. Dalam ilmu ekonomi harus melekat nuansa normatif dan tidak netral terhadap nilai-nilai atau etika sosial. Ilmu ekonomi harus mengandung penentuan tujuan dan metode untuk mencapai tujuan. Pemikiran ini banyak dilontarkan oleh Samuel Weston, 1994, yang merangkum pemikiran Boulding(1970), Mc Kenzie (1981), dan Myrdal (1984).

Kecenderungan Baru
Perusahaan-perusahaan besar, model abad 21, kelihatannya juga mempunyai kecenderungan baru untuk mengimplementasikan etika bisnis sebagai visi masyarakat yang bertanggung-jawab secara sosial dan ekonomis. Realitas di atas, dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh James Liebig, penulis Merchants of Vision. Dalam penelitian itu, ia mewawancarai tokoh-tokoh bisnis di 14 negara. James Liebig menemukan enam perspektif, yang umum berlaku, sbb:
1. Bertindak sesuai etika,
2. Mempertinggi keadilan sosial,
3. Melindungi lingkungan,
4. Pemberdayaan kreatifitas manusia,
5. Menentukan visi dan tujuan bisnis yang bersifat sosial dan melibatkan para karyawan dalam membangun dunia bisnis yang lebih baik, menghidupkan sifat kasih sayang dan pelayanan yang baik dalam proses perusahaan,
6. Meninjau ulang pandangan klasik tentang paradigma ilmu ekonomi yang bebas nilai.
Perspektif di atas menunjukkan bahwa etika bisnis yang selama ini jadi cita-cita, kini benar-benar menjadi mudah diwujudkan sebagai kenyataan.Dengan demikian, tidak ada alasan untuk menolak etika dalam dunia bisnis, bahkan kepatuhan kepada etika bisnis, sesungguhnya, bersifat kondusif terhadap upaya meningkatkan keuntungan pengusaha atau pemilik modal. Misalnya, para pengusaha sekarang, percaya bahwa kesenjangan gaji yang tidak terlalu besar antara penerima gaji tertinggi dan terendah dan fasilitas-fasilitas yang diterima oleh kedua kelompok karyawan ini, akan mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Karyawan yang dulu cendrung dianggap sebagai sekrup dalam mesin besar perusahaan, kini diberdayakan. Perempuan yang selam ini sering menjadi korban tuntutan efisiensi, sekarang mendapatkan perhatian yang layak.

Islam Sumber Nilai dan Etika
Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis. Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis. Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalam perdagangan, faktor-faktor produksi, tenaga kerja, modal organisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa, kualifikasi dalam bisnis, sampai kepada etika sosio ekonomik menyangkut hak milik dan hubungan sosial.
Aktivitas bisnis merupakan bagian integral dari wacana ekonomi. Sistem ekonomi Islam berangkat dari kesadaran tentang etika, sedangkan sistem ekonomi lain, seperti kapitalisme dan sosialisme, cendrung mengabaikan etika sehingga aspek nilai tidak begitu tampak dalam bangunan kedua sistem ekonomi tersebut. Keringnya kedua sistem itu dari wacana moralitas, karena keduanya memang tidak berangkat dari etika, tetapi dari kepentingan (interest). Kapitalisme berangkat dari kepentingan individu sedangkan sosialisme berangkat dari kepentingan kolektif. Namun, kini mulai muncul era baru etika bisnis di pusat-pusat kapitalisme. Suatu perkembangan baru yang menggembirakan.
Al-Qur’an sangat banyak mendorong manusia untuk melakukan bisnis. (Qs. 62:10,). Al-Qur’an memberi pentunjuk agar dalam bisnis tercipta hubungan yang harmonis, saling ridha, tidak ada unsur eksploitasi (QS. 4: 29) dan bebas dari kecurigaan atau penipuan, seperti keharusan membuat administrasi transaksi kredit (QS. 2: 282).
Sumber: http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/?p=735

Minggu, 03 Oktober 2010

Review Jurnal Manajemen

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : REVIEW JURNAL & MODEL PI
KELAS/NPM : 4EA03/10207062 M. KULIAH : RISET PEMASARAN

REVIEW JURNAL MANAJEMEN
Metode Penelitian Bisnis
Knowledge, Related Skills and Effective Career Management

Latar Belakang Masalah
Para peneliti menemukan bahwa gaya kerja kuno terhadap manajemen karier, mobilitas vertikal dan stabilitas layak yang telah lalu (Allred et al., 1996; Arthur dan Rousseau, 1996). Mereka menguraikan suatu lingkungan pekerjaan baru dimana setiap individu bertanggung jawab untuk mengatur karier mereka sendiri. Sehingga mobilitas menjadi lateral dan penuh dengan ketidakpastian. Kebutuhan untuk meninjau kembali kondisi karir lingkungan pekerjaan yang baru ini menjadi suatu hal yang penting (e.g. Herriot dan Pemberton, 1996). Seiring dengan berjalannya waktu, terdapat serangkaian penulisan yang muncul membangkitkan konseptualisasi yang baik untuk menguji manajemen karir (e.g. Arthur dan Rousseau, 1996; Bird, 1994; Greenhaus dan Callanan, 1994; Hall dan Mirvis, 1996).
Hall (1996) menulis suatu paradigma karier baru dan mendukung individu menjadi self-reliant, memiliki sense of belonging atas karier mereka dan menyadari adanya konsep karier baru, yaitu protean career. Protean career ini memerlukan penguasaan dan pemanfaatan dari serangkaian skills, yang membantu perkembangan kemampuan beradaptasi dan perubahan identitas individu di berbagai lingkungan. Perubahan individual dan kemampuan adaptasi menjadi penting karena protean career tidak dikendalikan oleh organisasi, melainkan oleh individu, dan akan tercipta kembali dari waktu ke waktu ketika seseorang dan lingkungan berubah" ( Hall, 1996, p. 8). Manajemen yang efektif terhadap karier yang baru mengharuskan penguasaan serangkaian skills yang telah diidentifikasikan oleh beberapa pengarang.
Hall (1996) befokus pada " metaskills". Ini meliputi kemampuan beradaptasi, toleransi terhadap ketidakpastian dan ambiguitas, self-awareness, dan perubahan identitas (Hall, 1986). ( Et Allred al., 1996) mengidentifikasi kemampuan self-management dan fleksibilitas. Kalau dilihat dari penjelasan diatas bahwa penelitian ini menunjukkan perubahan terbaru di dalam iklim pengembangan karier di AS di mana individu mempunyai tanggung jawab terakhir untuk mengelola karier mereka sendiri.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dalam penelitian ini terdapat hubungan antara aspek " metaskills" dan manajemen karir yang efektif ?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara aspek " metaskills" dan manajemen karir yang efektif.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk menambahkan riset empiris kepada dasar konseptual yang ada.
3. Penelitian ini memberikan kontribusi yang dibutuhkan bagi penelitian lain dengan menguji bagaimana hubungan dan pengaruh transmisi kemampuan individual dalam dunia akademis terhadap manajemen karir yang efektif.
Metodologi
A. Prosedur
• Mengembangkan instrument survey menggunakan input dari 4 focus groups dan literatur karir. Focus groups terdiri dari 20 mahasiswa yang dipilih secara random yang telah menyelesaikan semester kuliah management skills. Grup ini mendiskusikan pengalaman mereka ketika dan setelah kuliah tersebut.
• Topik yang disertakan:
1. kegunaan dari kuliah yang dilakukan
2. keahlian yang paling penting dipelajari.
3. tingkat yang bisa digunakan dalam pekerjaan
4. pengaruh keahlian yang mereka peroleh dalam pekerjaan dan karir.
5. pengaruh dari penggunaan metode yang diajarkan
B. Sampel
• Survei dilakukan dengan mengirim surat kepada 1.146 mahasiswa MBA dan alumni AACSB yang mempunyai akreditasi northeastern university yang telah menyelesaikan dua tahap berturut-turut management skills minimal enam bulan sebelum tanggal pengiriman surat.
• Total 446 kuesioner survei lengkap yang dikembalikan , menghasilkan 39 % tingkat respon.
• Perempuan (214), rata-rata berusia 30 tahun (standard deviasi=5,7)
• Para responden terdiri atas 72% dari ras Kaukasia, 28% non-Kaukasia, 2% tidak menyebutkan ras mereka.
C. Pengukuran
• Self-knowledge dan interpersonal knowledge
Untuk mengukur Skills yang berhubungan dengan self-knowledge dan interpersonal knowledge, responden ditanya untuk mengetahui” sampai tingkatan mana pendidikan MBA meningkatkan kemampuan mereka dalam memperoleh skills yang berbeda.”
1 = tidak sama sekali, 5 = tingkatan yang tinggi sekali
Reliability coefficients untuk dua skala adalah 0,92 dan 0,95
• Environmental knowledge
Untuk mengukur Skills yang berhubungan dengan Environmental knowledge adalah Responden ditanya untuk mengetahui tingkat setuju atau tidak terhadap pernyataan berikut ini.”Apakah mengambil pendidikan MBA 602/602 membuat saya mengetahui dengan jelas mengenai keterbatasan dan kekurangan saya?”
Skala 1 = sangat tidak setuju, 5 = sangat setuju
D. Hasil
Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis I
• Rangkaian pertama hipotesis (H1a, H1b, H1c, H1d) memprediksikan bahwa variabel independen (self-knowledge) mempunyai hubungan positif terhadap masing-masing variabel dependen dalam manajemen karir yang efektif (personal learning, realistic goal setting, career strategies, dan career decision making)
• Self-knowledge secara signifikan berhubungan dengan
o personal learning (r = 0.67, β = 0.39, p <>
o realistic goal setting (r = 0.70, β = 0.36, p <>
o career strategies (r = 0.62, β = 0.29,p <>
o career decision making (r = 0.63, β = 0.21, p <>
2. Hipotesis 2
Rangkaian kedua hipotesis (H2a, H2b, H2c, H2d) memprediksikan bahwa variabel independen (interpersonal knowlegde) mempunyai hubungan positif terhadap masing-masing variabel dependen dalam manajemen karir yang efektif (personal learning, realistic goal setting, career strategies, dan career decision making).
Interpersonal Knowledge secara signifikan berhubungan dengan
• personal learning (r = 0.64,β = 0.31, p <>
• realistic goal setting (r = 0.63, β = 0.19,p <>
• career strategies (r = 0.62, β = 0.33, p <>
• career decision making (r = 0.65, β = 0.33, p <>
3. Hipotesis 3
Rangkaian kedua hipotesis (H3a, H3b, H3c, H3d) memprediksikan bahwa variabel independen (environmental knowlegde) mempunyai hubungan positif terhadap masing-masing variabel dependen dalam manajemen karir yang efektif (personal learning, realistic goal setting, career strategies, dan career decision making).
Environmental Knowledge secara signifikan berhubungan dengan
• personal learning (r = 0.46, β = 0.36,p <>
• realistic goal setting (r = 0.65, β = 0.15, p <>
• career strategies (r = 0.48, β = 0.33, p <>
• career decision making (r = 0.65, β = 0.33,p <>
Kesimpulan
Penelitian ini telah memberi sebuah kontribusi terhadap literatur karir dengan mengintegrasikan ide dan konsep yang memfasilitasi kesuksesan dalam mengelola career protean memeriksa hubungan secara empiris. Penulis telah menunjukkan bahwa akuisisi dan penggunaan dari skills yang memelihara self-management, interpersonal management dan environmental learning mungkin meningkakant career management. Temuan dari penulis menerangkan kontribusi dari institusi akademik dalam menyiapkan angkatan kerja masa depan. Penulis mendiskusikan implikasi untuk individu dan organisasi dan kami berharap penelitian ini dapat menstimulasi studi empiris yang akan datang pada area ini.
Saran
Dalam pembuatan review ini kami masih banyak kekurangan baik itu penyusunan dan kata-kata yang kami ucapakan. Apabila ada yang memberikan saran atau kritik silakan saja, agar dikemudian hari pembuatan jurnal yang akan datang menjadi lebih baik.

MODEL PENULISAN ILMIAH
Metode Penelitian Bisnis
Tentang Studi Kelayakan Cabang Baru Warung Padang Mitra Duo Minang Di Jl. Margonda Raya Depok

BAB. I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di jaman sekarang semakin pesat perkembangan dunia usaha. Dimana-mana banyak usaha yang dibangun baik usaha perseorangan maupun usaha kerjasama. Sebagai contoh kali ini kami mengambil bahan penelitian warung masakan padang yang berpusat di kota Tanggerang yang didirikan oleh 2 orang pengusaha muda asal kota Kebumen Jawa Tengah. Biarpun mereka bukan orang asli padang, tapi kegigihan mereka untuk mencari makan dengan mendirikan warung padang ini bisa dibilang sesuatu yang mempesona. Usaha ini bisa dibilang usaha kecil dan menengah (UKM), dimana usaha ini dibangun dengan kerjasama kedua orang kebumen yang tidak menyangka akan berhasil di kota besar ini. Walaupun demikian usaha ini tidak bisa diremehkan, karena usaha ini bisa meraup keuntungan yang menjanjikan. Agar usaha ini bisa tetap eksis, maka warung padang mitra duo minang ini membuka satu cabang di daerah Depok, tepatnya di jalan Margonda Raya, Beji Depok. Usaha yang didirikan oleh Pak Yanto dan temannya ini termasuk salah satu usaha yang bisa membuka cabang baru walaupun terjadi banyak pesaing dimana-mana.
Untuk itu kami sebagai penulis ingin menguji apakah hasil penelitian investasi mengenai pembukaan cabang baru ini bisa dibilang layak / tidak. Maka kami lampirkan penelitian ini dimulai dari latar belakang yang menceritakan tentang “Pembukaan Cabang Baru Warung Padang Mitra Duo Minang di Jalan Margonda Raya Depok Jawa Barat”.
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1 Pembatasan Masalah
Dalam pembatasan masalah ini kami mengambil metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, dan Probability Indeks. Dimana penelitian ini kami lakukan 5 hari di jam kerja pada awal bulan November 2007.
1.2.2 Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dalam penelitian ini pembukaan cabang baru yang telah dipaparkan diatas bisa dikatakan layak / tidak untuk diteruskan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ditetapkan lebih dahulu agar dalam pelaksanaan nanti dapat dijadikan pedoman guna melangkah selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah investasi pembukaan cabang baru bisa direalisaikan menjadi layak / tidak?
2. Apakah setiap pembukaan cabang baru bisa dikatakan usaha ini menjadi lebih eksis dari sebelumnya?
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi investasi suatu usaha kecil dan menengah ini.
2. Bagi Pembaca dapat menambah dan memperluas wawasan mengenai studi kelayakan usaha kecil dan menengah
3. Sebagai bahan referensi tambahan bagi pihak-pihak lain yang akan meneliti kasus yang sama.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya ambil menggunakan metode data primer. Dimana data primer tersebut adalah:
1.5.1 Obyek penelitiannya adalah warung makan padang “Mitra Duo Minang” di Jalan Margonda Raya Depok Jawa Barat.
1.5.2 Data / variabel adalah berupa data primer yang didapat dari pemasukan dan pengeluaran kas warung makan padang “Mitra Duo Minang”
1.5.3 Teknik pengumpulan data adalah dengan jalan sebagai berikut:
a. Observasi : teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung yang berhubungan dengan masalah penelitian pada objek yang diteliti.
b. Wawancara : teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah ini.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Studi kelayakan Bisnis adalah Suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
2.1.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis adalah
- Menghindari Resiko Kerugian fungsi dari studi kelayakan adalah untuk meminimalkan resiko yang tidak diinginkan
- Memudahkan Perencanaanseperti perencenaan jumlah dana, kapan proyek akan dilaksanakan, dimana akan dibangun, siapa yang akan bangun, dan seberapa besar keuntungan
- Memudahkan Pelaksanaan pekerjaanDengan adanya berbagai rencana yang disusun akan memudajkan pelaksanaan bisnis
- Memudahkan Pengawasansehingga pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun
- Memudahkan Pengendaliansehingga dapat mengendalikan pelaksanaan agar tidak berantakan dan tujuan perusahaan dapat tercapai
2.1.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis adalah
• Memperoleh Keuntungan diukur dari nilai uang yang diperoleh dari usaha yang dijalankan.
• Membuka Peluang Pekerjaan memberikan pendapatan bagi masyarakat yang bekerja di perusahaan maupun yang tinggal di sekitar lokasi usaha.
• Tersedia Sarana dan Prasarana tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan masyarakat yang ditimbulkan oleh keperluan bisnis tersebut.
• Membuka Isolasi Wilayah dengan pembukaan suatu usaha di daerah tertutup, maka akan membuka wilayah tersebut sehingga akses masyarakat menjadi lebih baik.
• Meningkatkan Persatuan dan Membantu Pemerataan Pembangunan banyaknya pekerja dari berbagai daerah yang bekerja di suatu usaha akan meningkatkan persatuan dan adanya proyek-proyek di daerah akan menimbulkan pemerataan pembangunan.
2.2 Kerangka Konseptual
Dapat kita mengerti bahwa rumah makan padang ini memiliki konseptual yang tidak kalah menariknya dimulai dari peracikannya sampai pelayanan ke pelanggan begitu memuaskan. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penulisan ini kami menggunakan metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, dan Probability Indeks.

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya ambil menggunakan metode data primer. Dimana data primer tersebut adalah:
1.5.1 Obyek penelitiannya adalah warung makan padang “Mitra Duo Minang” di Jalan Margonda Raya Depok Jawa Barat.
1.5.2 Data / variabel adalah berupa data primer yang didapat dari pemasukan dan pengeluaran kas warung makan padang “Mitra Duo Minang”
1.5.3 Teknik pengumpulan data adalah dengan jalan sebagai berikut:
a. Observasi : teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung yang berhubungan dengan masalah penelitian pada objek yang diteliti.
b. Wawancara : teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan berkomunikasi secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah ini.
3.2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode Payback Period, Net Present Value, Internal Rate Of Return, dan Probability Indeks. Maka dibawah ini contoh perhitungannya:
a) Metode Payback Period (PP)
Jika Proceed yang dihasilkan setiap tahun sama, maka:
PP= (Jumlah Investasi / Proceed) x 12 Bulan
Dimana Proceed= EAT + Depresiasi
Ket: EAT= Laba bersih setelah pajak
Jika Proceed tiap tahun berbeda:
HP = 000
NS = (000)
INVESTASI = 000
PROCEED 1 = (000)
SISA INVEST = 000
PROCEED 2 = (000)
SISA INVEST = 000
Terus-menerus sampai investasi tidak dapat dikurangi dengan proceed tahun selanjutnya, lalu :
PP= (Sisa investasi/proceed thn selanjutnya) x 12 bln
Jika PPb) Metode Net Present Value (NPV)
Rumus = NPV = Jumlah PV.Proceed-Pv Outlays
Jika NPV (+), diterima dan jika NPV (-), ditolak
c) Metode Internal Rate Of Return (IRR)
IRR = i1= NPV 1/NPV 1-NPV 2*(i2-i1)
Dimana = i1 = tingkat bunga ke-1
i2 = tingkat bunga ke-2
d) Metode Probability Indeks
PI = PV.PROCEED/PV OUTLAYS
Dimana PV PROCEED= Proceed X tingkat bunga
PI > 1, diterima dan PI < 2, ditolak

Kesimpulan
Penelitian ini telah memberi sebuah kontribusi terhadap pengusaha muda yang ingin membuka usaha. Dimanpun kita berada jika ada kemauan dan kegigihan pasti kita bisa melakukannya walaupun terasa sulit.

Saran
Dalam pembuatan review ini kami masih banyak kekurangan baik itu penyusunan dan kata-kata yang kami ucapakan. Apabila ada yang memberikan saran atau kritik silakan saja, agar dikemudian hari pembuatan studi kelayakan ini yang akan datang menjadi lebih baik.

Sabtu, 29 Mei 2010

Tugas Individu Ke 5 Bahasa Indonesia 2

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : RESENSI DARI REFERENSI BUKU
KELAS : 3EA03 M. KULIAH : BAHASA INDONESIA 2

1. Sinopsisnya:
Sebagaimana telah dilaporkan ke Bapepam dengan surat tertanggal 26 Juni 2009 perihal Notice of Change in Share Ownership in PT Bank Central Asia Tbk, FarIndo telah menjual saham PT Bank Central Asia Tbk ("BCA") sejumlah 986.030.000 lembar dan penyelesaian keseluruhan transaksi terjadi pada tanggal 7 Juli 2009, sehingga dengan demikian per 7 Juli 2009 komposisi kepemilikan saham FarIndo di BCA menjadi 47,15%.
Judul & Tahun Penerbit:
Kepemilikan Saham BCA (Bank Central Asia). Diterbitkan pada 2 Oktober 2009 oleh Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.

2. Sinopsisnya:
Pada kuartal I-2009 BCA berhasil membukukan kinerja keuangan yang baik. Laba bersih naik 41,8% menjadi Rp1,63 triliun dari periode yang sama tahun lalu yang cuma Rp1,15 triliun. Sayangnya, kenaikan laba ini juga diikuti dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,6%. Selain itu, total kredit yang dikucurkan turun Rp5,5 triliun menjadi Rp107,27 triliun pada kuartal I-2009. "Adapun penurunan kredit lebih karena faktor siklikal, karena pada awal tahun banyak emiten yang melunasi kredit," tutur Djohan Emir Setijoso, direktur utama PT Bank Central Asia Tbk., seperti yang dikutip dari majalah Warta Ekonomi.
Judul & Tahun Penerbit:
Tulisan ini dikutip dari majalah Warta Ekonomi edisi 10/XXI/2009, 18-31 Mei 2009. Halaman 45. Judul asli tulisan ini adalah “Jatuh Bangun Mengejar Keabadian dalam membangun kinerja perusahaan.”

3. Sinopsisnya:
Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat menuntut pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Keuangan perusahaan merupakan aspek yang sangat penting untuk kemajuan suatu usaha, sebab kebanyakan kasus kebangkrutan suatu usaha bermula dari buruknya pengelolaan keuangan.

Buku ini memberikan pengetahuan bagaimana mengelola keuangan perusahaan bagi manajemen. Buku ini juga memberi pandangan bagi investor dan komisaris untuk menilai pengelolaan keuangan perusahaan dengan menggunakan informasi laporan keuangan.

Pembahasan dalam buku ini meliputi:
• Mengapa Harus Membuat Laporan Keuangan?
• Komponen Laporan Keuangan
• Audit Laporan Keuangan
• Analisis Laporan Keuangan untuk Mengevaluasi Kinerja Perusahaan
• Aplikasi Analisis Laporan Keuangan
• Analisis dan Laporan Arus Kas
• Prediksi Kebangkrutan Perusahaan
• Penilaian Perusahaan
Judul & Tahun Penerbit:
“Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”. Diterbitkan pada Januari 2009 oleh Andi Publisher dari Dinamikae Bookstore.

Jumat, 07 Mei 2010

Tugas Individu Ke 4 B.Indonesia 2

ANALISA LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA BANK BCA
CABANG CIMANGGIS
PROPOSAL B.INDONESIA 2

DISUSUN OLEH
AGUS SURONO
10207062
3EA03
2010


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, proposal B.Indonesia ini dapat kami selesaikan dengan baik. Proposal ini kami susun dengan tujuan membantu siapa saja yang ingin mempelajari tentang analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan bank BCA cabang cimanggis, terutama bagi para mahasiswa/i yang ingin mempelajari / mengetahui laporan keuangan tersebut.

Dimana, untuk meningkatkan pembelajaran kita dalam memperbanyak pengetahuan mengenai keuangan di negeri Indonesia. Sebagai contoh kita harus meneliti karya ilmiah analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan bank BCA cabang cimanggis.

Dalam kesempatan ini, penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Gunadarma, Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua Jurusan Manajemen, Pembimbing dan Perusahaan bank BCA Cabang Cimanggis yang telah memberikan bantuan dalam pengarahan untuk penyusunan penulisan ilmiah ini.

Akhir kata, penyusun menyadari masih banyak terjadi kekurangan dalam menyusun penulisan ilmiah ini. Oleh karena itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikkan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Semoga penulisan ini dapat membantu semua pihak yang membacanya.





Depok, 4 April 2010



AGUS SURONO



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam penulisan ilmiah ini saya mengambil tema mengenai perbankan. Dimana bank merupakan perusahaan dalam bidang jasa karena produk yang ditawarkan hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Dalam operasionalnya sehari-hari, bank tidak terlepas dari pengaruh naik turunnya nilai mata uang asing terutama dollar AS, karena selain melakukan transaksi rupiah bank juga melakukan transaksi Valas. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 menyebabkan kondisi keuangan dan sektor riil semakin terpuruk, salah satunya adalah kepercayaan masyarakat luas terhadap sektor perbankan menurun drastis. Banyak kegiatan usaha yang ditutup, bank-bank yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah pengangguran. Pada tahun 1997 pemerintah melakukan likuidasi terhadap sejumlah bank yang sudah tentu berpengaruh negatif terhadap bank-bank yang masih ada.

Perkembangan sektor keuangan dan perbankan nasional melaju sangat pesat sejak adanya Paket Oktober 1988 (Pakto 88). Paket deregulasi yang diluncurkan saat itu mempermudah pendirian suatu bank sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah bank dan kantor cabang bank serta peningkatan mobilitas dana dan alokasi kredit. Perbaikan kinerja perekonomian nasional harus dilakukan serentak dengan perbaikan sektor perbankan. Beberapa indikator kinerja perbankan nasional seperti pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), penyaluran kredit, perolehan laba dan permodalan menunjukkan tendensi perbaikan. Pemulihan kinerja di sektor perbankan tersebut menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan kembali meningkat, fungsi intermediasi perbankan nasional juga terus membaik. Kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan tersebut memicu bank-bank untuk terus meningkatkan produk-produknya yang ditandai dengan munculnya produk-produk baru dengan berbagai fasilitas-fasilitas yang semakin memudahkan nasabahnya untuk bertransaksi. Kondisi persaingan industri perbankan di Indonesia meningkat tajam dan terjadi persaingan tidak sehat.



Oleh karena itu pihak perbankan dituntut untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Bank-bank dituntut untuk meningkatkan kemajuannya secepat mungkin agar tidak tertinggal dari bank lain. Penurunan kinerja bank secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya Financial Distress yaitu keadaan yang sulit, bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan yang apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak besar pada bank-bank tersebut dengan kehilangan kepercayaan dari nasabah. Laporan keuangan merupakan hal yang paling mendasar untuk meyakinkan masyarakat tentang kinerja keuangan suatu bank dan kondisi keuangan saat ini.

Dengan laporan keuangan, masyarakat terutama pemegang saham dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu bank yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis”.

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis. Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada analisis laporan keuangan yang terkait dengan rasio likuiditas dan rasio rentabilitas dalam hubungannya dengan kinerja keuangan bank.

2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis ditinjau berdasarkan analisis rasio likuiditas dan rasio rentabilitas untuk periode tahun 2004 – 2007 ?
b. Bagaimana perkembangan rentabilitas PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis untuk tahun 2004 – 2007 dengan menggunakan analisis trend ?




1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ditetapkan lebih dahulu agar dalam pelaksanaan nanti dapat dijadikan pedoman guna melangkah selanjutnya. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis ditinjau berdasarkan analisis rasio likuiditas dan rasio rentabilitas selama periode 2004 – 2007
2. Untuk mengetahui perkembangan rentabilitas pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis tahun 2004 - 2007 dengan menggunakan analisis trend.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai laporan keuangan dalam menilai kinerja keuangan suatu bank dengan membaca literatur-literatur yang ada.
2. Bagi Perusahaan sebagai bahan masukan bagi PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Cimanggis untuk lebih meningkatkan kinerja keuangan agar dapat terus bertahan di era globalisasi.
3. Bagi Pembaca dapat menambah dan memperluas wawasan mengenai analisa laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
4. Sebagai bahan referensi tambahan bagi pihak-pihak lain yang akan meneliti kasus yang sama.

1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya ambil menggunakan metode studi pustaka yang berasal dari buku/ jurnal/ atau mungkin dari internet. Dimana saya mengunakan data sekunder atau mengunakan obyek penelitian dalam melengkapi penulisan ini. Sisanya akan saya jelaskan didalam bab 3 tentang penjelasan metode penelitian.

Jumat, 30 April 2010

Tugas Kelompok Bahasa Indonesia 2

PENALARAN INDUKTIF
BAHASA INDONESIA 2

DISUSUN OLEH
AGUS SURONO (10207062)
DEBI TRIANA ARDI (10207262)
DWIGUNO AJI PAMUNGKAS (10207370)
EKO SETYAWAN (10207391)
HILMAN SYAHRONI (10207541)
TOMMY WAHYU P.U (11207105)
JONI SAPUTRA (11207452)

3EA03


UINIVERSITAS GUNADARMA
2010



Definisi penalaran induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
PENGERTIAN ANALOGI
Analogi adalah suatu bentuk penalaran dengan jalan mempersamakan dua hal yang berlainan. Kedua hal itu diperbandingkan untuk dicari persamaannya. Analogi dilakukan dengan mempersamakan kedua hal yang sebenarnya berlainan.
Analogi dan generalisasi dapat dikatakan mempunyai hubungan, dalam analogi kita membandingkan dua hal atau lebih yang memiliki kesamaan tertentu pada beberapa segi dan menyimpulkan keduanya memiliki kesamaan dalam segi yang lain. Sedangkan generalisasi memperhatikan hal yang sama dari hal-hal yang berbeda dan kesimpulannya bersifat universal, sedangkan pada analogi kesimpulannya berlaku partikular.

MACAM – MACAM ANALOGI
Dalam setiap tindakan penyimpulan analogik terdapat tiga unsur, yaitu:
1.Peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi
2.Persamaan prinsipal yang menjadi pengikat
3.Fenomena yang hendak kita analogikan
Dari unsur-unsur tersebut akan muncul berbagai macam analogi, seperti:
1.Analogi Induktif
Analogi yang disusun berdasarkan persamaan prinsipal yang ada pada dua fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa yang ada pada peristiwa pertama juga ada pada peristiwa kedua.
Contoh:
a.Sarno anak Pak Sastro adalah anak yang rajin dan jujur
b.Sarni anak Pak Sastro adalah anak yang rajin dan jujur
c.Sardi anak Pak Sastro adalah anak yang rajin dan jujur
d.Sarto adalah anak pak Sastro
Sarto anak Pak Sastro adalah anak yang rajin dan jujur
Berbeda dengan generalisasi induktif yang kesimpulannya berupa proposisi universal, konklusi analogi tidak selalu berupa proposisi universal, namun tergantung dari subyek yang diperbandingkan. Subyek analogi dapat individual, partikular maupun universal. Tetapi sebagai penalaran induksi, konklusi yang ada lebih luas daripada premis-premisnya. Tiga anak Pak Sastro yang rajin dan jujur tidak dapat menjamin bahwa anaknya yang keempat juga rajin dan jujur.
Analogi Deklaratif
Analogi yang menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang di kenal.
Ilmu pengetahuan dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana sebuah rumah dibangun oleh batu-batu. Tapi tidak semua kumpulan fakta adalah ilmu, sebagaimana tidak semua kumpulan batu adalah rumah.
Analogi Noninduktif (analogilogis)
a.“Hanya orang bijaksana yang menyukai puisi”. Kalimat tersebut sama maknanya dengan “Semua orang bijaksana menyukai puisi”.
b.“Hanya perempuanlah yang mengandung dan melahirkan anak”, kalimat tersebut tidak sama dengan “Semua perempuan mengandung dan melahirkan anak”.
Kedua kalimat diatas mempunyai pola yang sama yaitu “Hanya….yang…”, namun analogi diatas bukan merupakan analogi induktif, karena kesimpulannya tidak bersifa tempiris.
Artinya kesimpulan dari analogi noninduktif tidak dapat di diskonfirmasi atau disangkal oleh bukti-bukti empiris. Namun analogi tersebut juga bukan analogi deduktif, karena argumen deduktif dapat di nilai benar salahnya dengan mengacu pada bentuk logis tertentu atau definisi istilah yang di gunakan. Oleh karena itu, analogi ini dapat disebut
CARA MENILAI ANALOGI
Untuk mengukur sejauh mana sebuah analogi dapat di percaya, diketahui dengan alat sebagai berikut:
1.Sedikit banyaknya peristiwa sejenis yang di analogikan.
Semakin besar atau semakin banyak peristiwa sejenis yang di analogikan, semakin besar pula tarap ketrpercayaannya.
2.Sedikit banyaknya aspek yang menjadi dasar analogi.
3.Sifat dari analogi yang kita buat. Semakin rendah taksiran yang kita analogikan semakin kuat analogi itu.
4.Mempertimbangkan unsur yang berbeda pada peristiwa yang di analogikan. Semakin banyak pertimbangan atas unsur2 yang berbeda semakin kuat keterpercayaan analoginya.
5.Relevan atau tidaknya masalah yang di analogi. Bila tidak relevan analogi tidak akan kuat dan bisa gagal.
KESESATAN ANALOGI
Kesesatan dalam analogi bisa terjadi karena kita terlalu cepat menarik konklusi, sedangkan fakta yang di jadikan dasar tidak cukup mendukung konklusi tersebut atau terlalu sedikit. Kemudian terjadi karena Kecerobohan dan Prasangka.
Contoh:
1.Seorang pria bertemu seorang gadis Solo di pesta, kemudian di sebuah toko dia bertemu seorang gadis solo yang lain, sewaktu melihat pentas dia melihat seorang gadis solo menari. Ketiga gadis itu sama-sama luwes. Lalu dia beranggapan “Semua gadis Solo luwes”.
2.“Saya pernah di keraton Surakarta , saat Sri Susuhunan berulang tahun. Saya melihat lima belas gadis, semua berkebaya dan cantik. Memang semua gadis Surakarta itu berkebaya dan cantik ”.
3.Seorang pemuda luar pulau menikahi gadis Solo dan membawanya pulang kampung. Ibunya berkata, “Istrimu kalau bicara seperti penjual ayam di pasar?”, jawab pemuda tersebut “Ah, itu karena ibu kalau bicara keras-keras sehingga ia kira ibu kurang pendengaran”. Suatu saat ibunya berkata, “Istrimu jalannya kok seperti di kejar maling?”, “Ah, itu karena ibu selalu membuat dia terkejut dan ketakutan”.
Selain ketiga hal tersebut diatas, analogi juga bisa keliru karena membuat persamaan yang tidak tepat.
Contoh:
“Antara kita dan binatang mempunyai persamaan yang sangat dekat. Binatang bernafas, kita juga bernafas. Binatang makan, kita juga makan. Binatang tidur dan istirahat, kita juga tidur dan istirahat. Binatang kawin, kita juga kawin. Jadi dalam keseluruhan binatang sama dengan kita.”
Pernyataan di atas hendak menyimpulkan bahwa manusia sama dengan binatang dengan mempertimbangkan persamaan-persamaan yang ada pada keduanya, padahal yang di samakan itu bukan masalah yang pokok.
HIPOTESIS DAN TEORI
Hipotesis.
Hipotesa sering dianggap sebagai proposisi untuk menerangkan suatu gejala alam yang belum cukup bukti. Maka istilah hipotesa sering diidentikkan dengan penjelasan prematur atau teori tentative.

Teori.
Teori dapat mempunyai berbagai pengertian, namun pada umumnya merupakan suatu konsepsi atau cara melihatnya secara mental atau idea mental berupa pernyataan secara sistematik dari prinsip-prinsip yang memformulasi hubungan yang nampak antar beberapa gejala alam yang telah diamati, atau prinsip-prinsip yang mendasari (membawahinya), yang telah diverifikasi dalam batas tertentu teori juga berimplikasi adanya cukup banyak bukti yang mendukung prinsip-prinsip umum yang telah diformulasikan yang menjelaskan bekerjanya (operation) dari suatu phenomena tertentu.
Hipotesa-Teori.
Secara simplisitik suatu teori berkembang dari suatu hipotesa yang merupakan gagasan yang sebagai akibatnya akan memprediksi suatu gejala untuk dibuktikan dengan pengamatan-pengamatan. Jika pengamatan-pengamatan itu terus menerus dapat menginyakan prediksi
tersebut maka hipotesa itu berkembang menjadi suatu teori.
Dalam kenyataannya hal ini tidak sesederhana itu, karena istilah hipotesa dan teori sering menjadi kabur.
Selanjutnya Chamberlin (1904) melihat perkembangan teori sebagai berikut:
a. Penjelasan Prematur (Premature Explanation)
b. Teori Tentative (Tentative Theory)
c. Teori yang telah diterima (Adopted Theory)
d. Teori yang Berlaku (Ruling Theory).
Kegunaan hipotesis
Kegunaan hipotesis antara lain:
1. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
2. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian.
3. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
4. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan
Ciri-ciri hipotesis
Ciri-ciri hipotesis yang baik:
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
GENERALISASI
Generalisasi secara sederhana adalah menempatkan semua masalah setipe pada opini yang sama. Generalisasi merupakan pengungkapan opini terhadap masalah secara pragmatis, tidak mau menelaah bahwa setiap masalah belum tentu mempunyai kondisi sama alias mungkin berbeda.

Untuk sebuah opini pribadi, generalisasi sah-sah saja dan menjadi pandangan orang tersebut terhadap masalah. Namun untuk opini publik, atau opini pribadi yang dipaksakan ke publik, generalisasi menurut saya sangatlah tidak tepat.
Contoh yang simpel dan sedang marak-maraknya terjadi, meng-generalisasi bahwa selama pemerintahan Soeharto buruk. Atau malah sebaliknya semuanya baik sehingga tidak ada yang perlu diungkit-ungkit sisi buruknya lagi, apalagi Bapak tersebut sudah seda. Opini yang semacam ini adalah generalisasi, dan ini menurut saya bahaya. Opini tersebut tidak fair, dan justru menunjukan betapa tidak dewasanya penyuara opini tersebut.
Opini yang lebih fair dan mendewasakan bila melihat segalanya dari dua sisi, antara kebaikan dan keburukannya. Kita akui semua jasa-jasanya selama membangun indonesia (dan mungkin bisa dianugerahkan pahlawan?), dan di sisi yang lain memproses kasus-kasus yang melibatkannya dilanjutkan penyelidikan kepada pihak-pihak yang hidup ada saat ini.
Tampaknya bangsa ini sudah terlalu ingin menyederhanakan segalanya menjadi mudah, berpikir biner alias 1-0. Artinya kalau tidak 1, ya 0. Kalau tidak baik, ya buruk. Kalau tidak pahlawan, ya penjahat. Bukankah semua persoalan hidup ini tak bisa semata dilihat dari sudut 1-0?

Begitu pula dengan Soekarno, yang banyak dirindukan semangatnya untuk memajukan bangsa. Soekarno memang pemimpin luar biasa, sederhana dan visioner. Tapi jangan lupa, Soekarno pula yang mendefinisikan dirinya sebagai ‘aktor demokrasi terpimpin’.
Bagaimana itu bila itu berupa opini pribadi? Satu hal, itu sekali lagi sah-sah saja. Dan hanya akan menjadi penilaian lingkungan terhadap orang tersebut. Kembali masalah kedewasaan. Namun saat itu dipaksakan kepada orang lain, itulah yang menjadi kurang bijak.

Misalnya seperti ini, seorang teman sangat keukeuh untuk tidak menikah (atau ‘berhubungan’) dengan perempuan berjilbab. Alasanya, karena perempuan yang memakai jilbab belum tentu baik hatinya. Saya pun balik bertanya, apa semua orang yang tidak memaikai jilbab baik hatinya? Baik-tidak baik memang tidak ditentukan oleh jilbab semata, namun jilbab bagi seorang muslimah (yang menyakininya dengan benar) merupakan bentuk pelaksanaan syariat agama.

Generalisasi yang tidak boleh dilakukan adalah yang menyangkut dengan kepercayaan (faith) dan hukum alam (law of nature). Bahwa Risalah Tuhan itu benar, tidak perlu dibantah. Bahwa air akan mendidih di suhu 100 derajat celcius, tidak perlu dicoba untuk disentuh.
HUBUNGAN KAUSAL
Hubungan kausal adalah suatu bentuk dan peranan baru di dalam konsepsi- konsepsi ontologikal dan logikal yang berkaitan pada perkembangan-sendiri objek.
Metode menggunakan hubungan kausal yang dikarakterisasi dalam karya Cibulka bukanlah satu-satunya yang dipakai oleh Marx.
1. Dalam penjelasan Marxian menenai kapitalismne kita dapatkan hubungan kausal digunakan dengan suatu cara yang dapat kita namakan Galilean atau Galilean-Newtonian. Ini pada hakekatnya pemahaman yang sama mengenai kausalitas yang memainkan suatu peranan khusus dan dominan dalam penjelasan Ricardo mengenai kapitalisme. Penggunaan bentuk-bentuk kausal dari jenis itu oleh Marx adalah sama dengan transendensi Marx atas pendirian kuantitatif Ricardo yang berat-sebelah.
Ricardo, misalnya, memeriksa sebab-sebab variasi-variasi nilai relatif barang-dagangan barang-dagangan; Marx mengajukan pertanyaan serupa, tetapi ia tidak berhenti hingga di situ; ia tidak terbatas di situ seperti halnya dengan Ricardo. Dalam analisis Marxian maka penjelasan Galilean mengenai kausalitas, sejauh itu ikut berperan, telah digabungkan sebagai suatu aspek subordinate (rendahan) ke dalam suatu hubungan pengertian (konteks) baru, yang sama sekali tidak dikenal ilmu pengetahuan Galilean--yaitu konsepsi monistik tentang realitas.
Secara sama Marx menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan merujuk dari persediaan dan permintaan tidak menjelaskan apa-apa, sampai kita memastikan dasar yang menopang hubungan itu.
Tetapi, sebelum kita menyelidiki dasar dalam analisis Marxian yang menopang berlangsungnya hubungan-hubungan kausal persediaan dan permintaan itu, marilah kita menggambarkan beberapa hal lagi di mana analisis Marx beroperasi dengan hubungan sebab-akibat dalam pengertian yang senmpit dan hakekatnya adalah Galilean.
Ketergantungan kausal dari variasi-variasi kuantitatif dari satu jenis pada variasi-variasi kuantitatif satu jenis lainnya dibuktikan oleh Marx, misalnya, ketika ia berbicara tentang hubungan kuantitas uang sebagai satu alat peredaran (sirkulasi) dengan harga-harga barang-dagangan:...yang naik atau turun dalam jumlah mata-uang manakala nilai logam-logam mulia tetap konstan selalu merupakan konsekuensi (akibat), tidak pernah menjadi sebab, dari variasi-variasi harga.
Dalam hal-hal serupa Marx menganggap bahwa secarea ilmiah layaklah membuktikan ketiadaan suatu hubungan kausal. Demikianlah di dalam polemiknya terhadap Darimon Proudhonis, Marx menyinggung persoalan apakah ada sesuatu jenis hubungan kausal di antara kuantitas uang kertas dan uang logam, sebagaimana yang dikemukakan oleh Proudhon.
Istilah-istilah sebab-akibat dipakai secara sangat bebas oleh Marx bagi berbagai bentuk akibat ekstra-mekanikal, bagi penamaan berbagai jenis momen-momen efektual, jenis-jenis mediasi yang sangat berbeda-beda.
Orang tidak dapat mengatakan bahwa Marx telah menggunakan hubungan sebab-akibat semata-mata untuk mengkarakterisasi permukaan fenomenal, karena ini, misalnya, dapat kita baca dalam analisisnya tentang kapitalisme.

Jumat, 19 Maret 2010

Tugas Individu ke 3 Bahasa Indonesia2

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : MENARIK KESIMPULAN TIDAK LANGSUNG
KELAS : 3EA03 M. KULIAH : BAHASA INDONESIA 2

DEDUKSI MENARIK KESIMPULAN SECARA TIDAK LANGSUNG
A) Silogisme Katagorik
Contoh:
Semua makhluk adalah ciptaan Tuhan
Malaikat adalah makhluk
Jadi, malaikat adalah ciptaan Tuhan
B) Silogisme Hipotesis
Contoh:
Jika seseorang mengidap kanker otak, maka ia sakit parah
Sandy tidak mengidap kanker otak
Jadi, Sandy tidak sakit parah
C) Silogisme Alternatif
Contoh:
Budi adalah seorang polisi / tentara.
Budi adalah seorang tentara
Jadi, Budi bukan seorang polisi
D) Entimen
Contoh:
Semua olahragawan memiliki tubuh yang sehat
Chandra adalah seorang olahragawan
Jadi Chandra memiliki tubuh yang sehat
Chandra memiliki tubuh yang sehat, karena dia seorang olahragawan
E) Rantai Deduksi
Contoh:
Semua makhluk hidup pasti bernafas
Manusia pasti menghirup udara
Jadi, manusia pasti bernafas
Hewan juga bernafas
Tumbuhan juga bernafas

Jumat, 05 Maret 2010

Tugas Individu ke 2 Bhs.Indonesia2

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : MENARIK KESIMPULAN LANGSUNG
KELAS : 3EA03 M. KULIAH : BAHASA INDONESIA 2

DEDUKSI MENARIK KESIMPULAN SECARA LANGSUNG
A) Semua S (Simpulan) adalah P (Premis)
Sebagian P adalah S
Contoh :
~ Semua bintang adalah bersinar
Sebagian bersinar adalah bintang
~ Semua kotak adalah berbentuk kubus
Sebagian berbentuk kubus adalah kotak
B) Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh:
~ Tidak semua pecinta sepak bola adalah laki-laki
Tidak semua laki-laki adalah pecinta sepak bola
~ Tidak semua penyuka perhiasan adalah wanita
Tidak semua wanita adalah penyuka perhiasan
C) Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah tak P
Contoh:
~ Semua syair adalah lagu
Tidak satupun syair adalah bukan lagu
~ Semua yang pahit adalah jamu
Tidak satupun jamu adalah tak pahit
D) Tidak satupun S adalah P
Semua S adalah tak P
Contoh:
~ Tidak satupun sweater adalah jacket
Semua sweater adalah bukan jacket
~ Tidak satupun beruang adlah bertelur
Semua beruang adalah tak bertelur
E) Semua S adalah P
Tidak satupun S adalah P
Tidak satupun P adalah S
Contoh:
~ Semua ular adalah berjalan melata
Tidak satupun ular yang tidak berjalan melata
Tidak satupun yang tidak bisa berjalan melata adalah ular
~ Semua cicak adalah berjalan merayap
Tidak satupun cicak yang tidak merayap
Tidak satupun yang tidak bisa berjalan merayap adalah cicak

Jumat, 19 Februari 2010

Tugas Individu Ke 1 B.Indonesia 2

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : PENALARAN DAN ARGUMENTASI
KELAS : 3EA03 M. KULIAH : BAHASA INDONESIA 2

1) 7 Hari Tanpa Rokok


Ketika tubuh ini terkulai lemas, terbaring tak berdaya. Sejak itu pula bibir ini sudah tidak lagi terkeromos rokok klangenan, seperti aktivitas yang biasa mengisi hari-hariku. Sudah tidak ingat lagi, apa itu rokok, apa itu cigaret. Yang kurasakan hanyalah sakit dan demam tinggi.
Bersama, ketika nampak rasa sakit segala rupa yang begitu luar biasa, maka saat itu hilanglah benih-benih keinginan untuk menghisap rokok itu. Tak terpikirkan sama sekali, yang namanya rokok, korek, asap nikmat, dan rasa candu. Ketika itu benar-benar tidak sadar, bahwa apa yang biasa kulakukan “merokok” sama sekali tak terlintas dalam kepala. Sehari, dua hari, tiga hari, dan seterusnya………. tak terlintas sekalipun nama rokok itu, walau pun rasa sakit ini berangsur telah membaik. Sungguh tak sadar, jika saya memang mempunyai kebiasaan “merokok”, dan rasanya kebiasaan itu telah hilang dari otak ini.

“Dulu pernah terlintas, dan pernah berniat ingin berhenti dari perokok, namun usaha itu selalu gagal dan gagal’’ ujarnya. Sekarang ini, tanpa disadari malah saya telah lupa dengan kebiasaan itu sendiri. Semoga ini menjadi awal yang baik dari usaha yang dulu pernah diniati, dan saya bisa melupakan seterusnya…… Amin. Selamat tinggal rokok…….(sumber: cyberkebumen.com)

Penalaran: ketika tubuh terkulai lemas, terbaring tak berdaya. Sejak itu pula bibir ini sudah tidak lagi terkeromos rokok klangenan, seperti aktivitas yang biasa mengisi hari-hariku.
Argumentasi : Dulu pernah terlintas, dan pernah berniat ingin berhenti dari perokok, namun usaha itu selalu gagal dan gagal’’ ujarnya.

2)Investor Saham beralih ke Valas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu menahan terpaan sentimen negatif dan terjun bebas ke level yang cukup rendah. Hal ini dipicu aksi investor yang mengalihkan kepemilikan sahamnya ke instrumen valas.

Pada perdagangan saham Selasa (15/7), IHSG ditutup turun 44,688 poin (1,98%)
menjadi 2.214,852. Indeks LQ-45 turun 11,431 poin (2,42%) menjadi 461,711
dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,687 poin (1,45%) menjadi 387,411.

Analis Bumiputera Capital Chrisbiantoro mengatakan, indeks saham hari ini menunjukkan penurunan tajam. Setelah dibuka di 2.260, IHSG terus turun 26,39 poin dan ditutup di posisi 2.233 pada sesi siang.

Indeks tidak mampu bertahan terhadap sentimen negatif pelemahan bursa regional, sehingga akhirnya ditutup anjlok pada sore ini di level 2.260. Menurut Chris, memburuknya bursa regional dan domestik membuat investor khawatir untuk bermain di pasar saham.

Mereka pun mengalihkan investasinya ke instrumen yang dianggap lebih aman yaitu pasar uang. "Para investor berusaha menyelamatkan investasinya dengan switching ke pasar valas," tuturnya.

Adapun pelemahan pasar bursa tidak lepas dari kasus finansial di AS yang menimbulkan kekhawatiran bagi investor global. Sentimen negatif muncul dari krisis kredit AS setelah dua perusahaan finansial Fannie Mae dan Freddie Mac rugi besar. "Hal ini membuat kekhawatiran pasar global akan munculnya kembali kasus subprime," tambahnya
Anjloknya bursa juga disebabkan merosotnya harga minyak di pasar internasional danturunnya bursa komoditas, seperti harga timah. Hal ini menyebabkan investor tidak bersemangat lagi. "Sikap investor yang *wait and see* ini membuat indeks saham turun," ulasnya. (sumber: inilah.com)

Penalaran: Pada perdagangan saham Selasa (15/7), IHSG ditutup turun 44,688 poin (1,98%)
menjadi 2.214,852. Indeks LQ-45 turun 11,431 poin (2,42%) menjadi 461,711 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,687 poin (1,45%) menjadi 387,411.
Argumentasi: "Para investor berusaha menyelamatkan investasinya dengan switching kepasar valas," tuturnya. Hal ini menyebabkan investor tidak bersemangat lagi. "Sikap investor yang ini membuat indeks saham turun," ulasnya.

3)Kebumen Masih Perlu Adanya Pemerataan Pembangunan




Gambar diatas merupakan bukti bahwa pemerintah Kabupaten Kebumen belum sepenuhnya melakukan pemerataan pembangunan di daerah. Mungkin bukan hanya didaerah pegunungan seperti gambar diatas “jalan lintas desa” dari desa Wanadadi, Kec. Buayan hingga tembus sebelah barat pegunungan, desa Kalibangkan, Kec. Ayah dan seterusnya masih saja tidak diperhatikan.
Bukan karena apa. Jalan tersebut merupakan jalan utama warga untuk beraktifitas sehari-hari, seperti lintas perdagangan, lintas pendidikan, dan seterusnya.Dulu saya tidak bisa membayangkan, dan berfikir kenapa. Kenapa teman-teman sekolah semasa duduk dibangku SMP yang berasal dari daerah tersebut itu, sering sekali membeli sepatu baru, itu bukan karena gila kemewahan ataupun gengsi, dan anak orang kaya atau miskin. Tapi,…. Ternyata…….coba kenapa? Bukan salah sang kaki, dan bukan pula karena dipake tiap hari penuh. Sepatu temanku itu alas (dampar) sepatu selalu jebol, padahal baru beberapa bulan.
Dulu saya tidak pernah berfikir kenapa, dan tidak pernah menanyakan hal tersebut. Tapi, rasa penasaranku itu baru terjawab beberapa waktu yang lalu “kalau ndak salah pas saya diajak main kerumah salah satu teman sekolah dulu, itung-itung silaturahmi dengan teman lama”. Ternyata apa…..? Pantesan sepatu teman-temanku selalu baru, lah wong jalan yang dilewati setiap hari berupa batuan kapur. Yang anehnya, kenapa sampai sekarang ini belum ada perubahan, padahal sudah hampir 10 tahun semenjak sekolah dulu. Sebenarnya bukan hanya saya yang berfikir “kenapa belum ada perubahan”, teman lamaku itu juga berfikir tidak hanya sebatas itu.
Yang sangat bersinggungan langsung adalah masyarakat daerah tersebut, dan sebenarnya perubahan sangatlah diharapkan warga tersebut. Karena apa….? Karena jalan tersebut merupakan jalan yang paling utama, dan sangat berarti untuk berlangsungnya perekonomian masyarakat daerah itu. Coba bayangkan ketika musim hujan, masyarakat harus berjuang untuk menjual hasil bumi melewati jalan tersebut “yang berupa tumpukan batu putih”. Padahal hasil bumi seperti gula merah sangatlah berat, dan hampir setiap minggunya harus dijual kepasar, sedangkan jarak rumah menuju pasar harus berjalan bermeter-meter, bahkan kilometer. Sekarang ini sudah sedikit mending, dengan adanya kendaraan bermotor, dan cukup diojekkan pada tukang ojek. Tapi, apakah akan seperti itu terus…..????????
Walau pun kehadiran sepedamotor meringankan pekerjaan masyarakat, tapi kebutuhan hidup pun semakin bertambah. Yang tadinya boros membelikan sepatu untuk anaknya, sekarang pindah harus membelikan sepatu untuk motornya…..he he he he he……. Kenapa tidak…?!!! Lah wong bane cepet entek nggo mancali nang watu…..
“Dengan keadaan seperti itu, semoga masyarakat daerah tersebut tetap mensyukuri dan menikmati pemberian Tuhan, dan semoga saja tidak berfikiran untuk menggeruduk ke kantor pemerintahan” ujarnya. he he he he he…… “karepe wong sing pada jegang ungkang-ungkang, he he he he”
Semoga saja mata penguasa melihat penderitaan sarudara-saudara kita yang berada di daerah itu. Amin………… dan tanggap, lalu secepatnya ada perubahan……..Amin……. (Sumber : dariman.bloggerkebumen.com)
Penalaran : Gambar diatas merupakan bukti bahwa pemerintah Kabupaten Kebumen belum
sepenuhnya melakukan pemerataan pembangunan di daerah.
Argumentasi : “Dengan keadaan seperti itu, semoga masyarakat daerah tersebut tetap mensyukuri dan menikmati pemberian Tuhan, dan semoga saja tidak
berfikiran untuk menggeruduk ke kantor pemerintahan” ujarnya.

4)Orang sakit tidak harus kedokter dan minum obat
Tubuh ini terasa berat, seolah terbebani benda yang begitu besar. Membuat persendian disekujur tubuh ini menjadi kaku, karena harus menahan rasa sakit yang seakan tak kuasa diri ini untuk menahannya. Sesekali ku sebut namamu “Ibu”, sesekali ku mengerang karena rasa sakit itu. Dua hari terbaring tergeletak tak berdaya, pandangan mata tak jelas, mulut terasa pahit, dan jantung berdetak kencang.
Tiba-tiba seorang teman datang, dia memintaku untuk menjulurkan lidah ” coba ku lihat lidahmu…” Ya, saya pun menuruti permintaannya. ” Wah, kelihatannya itu gejala tipus deh….” dengan percaya diri dia memfonisku. “Wah, kau itu tidak usah menakutiku” jawabnya dengan nada takberdaya. Ya, walaupun bentuk komentarnya, yang jelas tidak mungkin ku percaya.

Saya lebih percaya pada diri sendiri, dan saya percaya jika saya ndak sakit apa-apa, melainkan hanya kecapean atau masuk angin aja. Semakin siang tubuh ini semakin menggigil, demam tinggi, dan pandangan semakin kabur.

Dikala merasakan nikmatnya sakit itu, datang bertubi-tubi anjuran untuk pergi kedokter, dan berobat. Mungkin semua panik, bingung ketika melihat kondisiku seperti itu. “Ndak usah repot-repot, aku ndak butuh dokter dan ndak butuh obat. Yang aku butuhkan hanyalah tukang pijet, coba carikan aja tukang pijet, nanti aku juga sembuh…..” Berlahan suara itu keluar dari mulutku.

Bukan karena ndak punya uang, atau alasan finansial lain. Tapi, sudah menjadi kebiasaan. Bagi seseorang yang ndak terbiasa berobat atau kedokter, ketika sakit ndak mungkin mau diajak kedokter atau minum obat. Seperti saya misalnya. Cukup dengan pijetan yang penuh, total, dan istirahat yang cukup. Dengan cara seperti itu maka tubuh akan pulih kembali. Lalu bagaimana jika sakitnya adalah sakit yang bukan sakit biasa misalnya. Ya, Mudah-mudahan sih jangan sampai terjadi. Tapi, yang sudah-sudah. Orang-orang yang jarang berobat, bahkan tidak pernah berobat. Alhamdulillah penyakitnya ndak macem-macem, paling pusing dan masuk angin, itu pun jarang…… Ndak tau yang lain…… ya, walaupun menggunakan obat ya obat tradisional (Jamu). (Sumber : dariman.bloggerkebumen.com)

Penalaran : Dua hari terbaring tergeletak tak berdaya, pandangan mata tak jelas, mulut terasa
pahit, dan jantung berdetak kencang.
Argumentasi : “Wah, kau itu tidak usah menakutiku” jawabnya dengan nada takberdaya.

5) Diskriminasi Orang Kulit Hitam di Amerika
Hidup di Amerika dan berjuang bagi masyarakat Amerika dalam jumlah yang tak terhingga, dan menyumbangkan tenaga murah kepada masyarakat Amerika, dan dengan demikian memungkinkan orang lain hidup secara lebih baik.

Namun, orang non kulit putih tidak merasakan keuntungan masyarakat Amerika dimana mereka hidup, berjuang, dan memberikan sumbangan. 41 % orang kulit negro hidup dibawah garis kemiskinan sedangkan kulit putih hanya 12 %. Kematian bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi kulit putih. Negro menyumbangkan 11% tenaga kerja namun mereka hanya mendapatkan 6% pekerjaan teknis dan profesional, 3% manajerial, 6 % ahli dalam perdagangan. Diskriminasi yang mencegah orang keluar dari masyarakat yang mereka beri sumbangan adalah tidak adil.(Sumber : one.indoskripsi.com)

Penalaran : Orang non kulit putih tidak merasakan keuntungan masyarakat Amerika dimana mereka hidup, berjuang, dan memberikan sumbangan. 41 % orang kulit negro hidup dibawah garis kemiskinan sedangkan kulit putih hanya 12 %. Kematian bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi kulit putih. Negro menyumbangkan 11% tenaga kerja namun mereka hanya mendapatkan 6% pekerjaan teknis dan profesional, 3% manajerial, 6 % ahli dalam perdagangan.
Argumentasi : Hidup di Amerika dan berjuang bagi masyarakat Amerika dalam jumlah yang
tak terhingga, dan menyumbangkan tenaga murah kepada masyarakat Amerika, dan dengan demikian memungkinkan orang lain hidup secara lebih baik.
6)Gerakan Menabung Indonesia Target 48 Juta Penabung
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung dan meluncurkan produk "TabunganKu" untuk menumbuhkan budaya menabung. Acara itu dilakukan di Jakarta International Expo, Sabtu 20 Februari 2010, di hadapan ratusan orang perwakilan kelompok masyarakat, termasuk anak-anak.

"Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya merupakan tonggak baru dalam dunia perbankan dalam tabungan rakyat yang sejatinya berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita," kata Presiden.

Menurut Presiden, hal itu adalah bagian dari program-program pro rakyat yang telah dikembangkan pemerintah.

Kepala Negara mengatakan bahwa program rakyat dan produk TabunganKu itu memiliki dua aspek yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berpenghasilan rendah dan sekaligus untuk peningkatan keadilan.

"Ini pembangunan untuk semua, inklusif, adil dan merata dan berpihak kepada mereka yang belum sejahtera," katanya.


Keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat, kata Presiden, tidak hanya cukup dikumandangkan dalam retorika. Gerakan Indonesia Menabung adalah kelanjutan dari program "Ayo ke Bank" pada 27 Januari 2008 yang dimaksudkan untuk mendorong budaya menabung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pencanangan itu dilaksanakan secara serempak di 41 Kantor Bank Indonesia pada 20 dan 21 Febuari 2010. Produk "TabunganKu" adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan tanpa biaya administrasi yang diterbitkan secara bersama 70 bank umum dan 910 BPR/BPRS. (sumber : kompas.com)

Penalaran : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung dan meluncurkan produk "TabunganKu" untuk menumbuhkan budaya menabung. Acara itu dilakukan di Jakarta International Expo, Sabtu 20
Februari 2010, di hadapan ratusan orang perwakilan kelompok masyarakat, termasuk anak-anak.
Argumentasi : Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya merupakan tonggak baru dalam dunia
perbankan dalam tabungan rakyat yang sejatinya berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita," kata Presiden. Selain itu, Menurut Presiden ini adalah bagian dari program-program pro rakyat yang telah dikembangkan pemerintah. Serta sebagai pembangunan untuk semua, inklusif, adil dan merata dan berpihak kepada mereka yang belum sejahtera," katanya.