Jumat, 19 Februari 2010

Tugas Individu Ke 1 B.Indonesia 2

NAMA : AGUS SURONO TUGAS : PENALARAN DAN ARGUMENTASI
KELAS : 3EA03 M. KULIAH : BAHASA INDONESIA 2

1) 7 Hari Tanpa Rokok


Ketika tubuh ini terkulai lemas, terbaring tak berdaya. Sejak itu pula bibir ini sudah tidak lagi terkeromos rokok klangenan, seperti aktivitas yang biasa mengisi hari-hariku. Sudah tidak ingat lagi, apa itu rokok, apa itu cigaret. Yang kurasakan hanyalah sakit dan demam tinggi.
Bersama, ketika nampak rasa sakit segala rupa yang begitu luar biasa, maka saat itu hilanglah benih-benih keinginan untuk menghisap rokok itu. Tak terpikirkan sama sekali, yang namanya rokok, korek, asap nikmat, dan rasa candu. Ketika itu benar-benar tidak sadar, bahwa apa yang biasa kulakukan “merokok” sama sekali tak terlintas dalam kepala. Sehari, dua hari, tiga hari, dan seterusnya………. tak terlintas sekalipun nama rokok itu, walau pun rasa sakit ini berangsur telah membaik. Sungguh tak sadar, jika saya memang mempunyai kebiasaan “merokok”, dan rasanya kebiasaan itu telah hilang dari otak ini.

“Dulu pernah terlintas, dan pernah berniat ingin berhenti dari perokok, namun usaha itu selalu gagal dan gagal’’ ujarnya. Sekarang ini, tanpa disadari malah saya telah lupa dengan kebiasaan itu sendiri. Semoga ini menjadi awal yang baik dari usaha yang dulu pernah diniati, dan saya bisa melupakan seterusnya…… Amin. Selamat tinggal rokok…….(sumber: cyberkebumen.com)

Penalaran: ketika tubuh terkulai lemas, terbaring tak berdaya. Sejak itu pula bibir ini sudah tidak lagi terkeromos rokok klangenan, seperti aktivitas yang biasa mengisi hari-hariku.
Argumentasi : Dulu pernah terlintas, dan pernah berniat ingin berhenti dari perokok, namun usaha itu selalu gagal dan gagal’’ ujarnya.

2)Investor Saham beralih ke Valas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak mampu menahan terpaan sentimen negatif dan terjun bebas ke level yang cukup rendah. Hal ini dipicu aksi investor yang mengalihkan kepemilikan sahamnya ke instrumen valas.

Pada perdagangan saham Selasa (15/7), IHSG ditutup turun 44,688 poin (1,98%)
menjadi 2.214,852. Indeks LQ-45 turun 11,431 poin (2,42%) menjadi 461,711
dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,687 poin (1,45%) menjadi 387,411.

Analis Bumiputera Capital Chrisbiantoro mengatakan, indeks saham hari ini menunjukkan penurunan tajam. Setelah dibuka di 2.260, IHSG terus turun 26,39 poin dan ditutup di posisi 2.233 pada sesi siang.

Indeks tidak mampu bertahan terhadap sentimen negatif pelemahan bursa regional, sehingga akhirnya ditutup anjlok pada sore ini di level 2.260. Menurut Chris, memburuknya bursa regional dan domestik membuat investor khawatir untuk bermain di pasar saham.

Mereka pun mengalihkan investasinya ke instrumen yang dianggap lebih aman yaitu pasar uang. "Para investor berusaha menyelamatkan investasinya dengan switching ke pasar valas," tuturnya.

Adapun pelemahan pasar bursa tidak lepas dari kasus finansial di AS yang menimbulkan kekhawatiran bagi investor global. Sentimen negatif muncul dari krisis kredit AS setelah dua perusahaan finansial Fannie Mae dan Freddie Mac rugi besar. "Hal ini membuat kekhawatiran pasar global akan munculnya kembali kasus subprime," tambahnya
Anjloknya bursa juga disebabkan merosotnya harga minyak di pasar internasional danturunnya bursa komoditas, seperti harga timah. Hal ini menyebabkan investor tidak bersemangat lagi. "Sikap investor yang *wait and see* ini membuat indeks saham turun," ulasnya. (sumber: inilah.com)

Penalaran: Pada perdagangan saham Selasa (15/7), IHSG ditutup turun 44,688 poin (1,98%)
menjadi 2.214,852. Indeks LQ-45 turun 11,431 poin (2,42%) menjadi 461,711 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,687 poin (1,45%) menjadi 387,411.
Argumentasi: "Para investor berusaha menyelamatkan investasinya dengan switching kepasar valas," tuturnya. Hal ini menyebabkan investor tidak bersemangat lagi. "Sikap investor yang ini membuat indeks saham turun," ulasnya.

3)Kebumen Masih Perlu Adanya Pemerataan Pembangunan




Gambar diatas merupakan bukti bahwa pemerintah Kabupaten Kebumen belum sepenuhnya melakukan pemerataan pembangunan di daerah. Mungkin bukan hanya didaerah pegunungan seperti gambar diatas “jalan lintas desa” dari desa Wanadadi, Kec. Buayan hingga tembus sebelah barat pegunungan, desa Kalibangkan, Kec. Ayah dan seterusnya masih saja tidak diperhatikan.
Bukan karena apa. Jalan tersebut merupakan jalan utama warga untuk beraktifitas sehari-hari, seperti lintas perdagangan, lintas pendidikan, dan seterusnya.Dulu saya tidak bisa membayangkan, dan berfikir kenapa. Kenapa teman-teman sekolah semasa duduk dibangku SMP yang berasal dari daerah tersebut itu, sering sekali membeli sepatu baru, itu bukan karena gila kemewahan ataupun gengsi, dan anak orang kaya atau miskin. Tapi,…. Ternyata…….coba kenapa? Bukan salah sang kaki, dan bukan pula karena dipake tiap hari penuh. Sepatu temanku itu alas (dampar) sepatu selalu jebol, padahal baru beberapa bulan.
Dulu saya tidak pernah berfikir kenapa, dan tidak pernah menanyakan hal tersebut. Tapi, rasa penasaranku itu baru terjawab beberapa waktu yang lalu “kalau ndak salah pas saya diajak main kerumah salah satu teman sekolah dulu, itung-itung silaturahmi dengan teman lama”. Ternyata apa…..? Pantesan sepatu teman-temanku selalu baru, lah wong jalan yang dilewati setiap hari berupa batuan kapur. Yang anehnya, kenapa sampai sekarang ini belum ada perubahan, padahal sudah hampir 10 tahun semenjak sekolah dulu. Sebenarnya bukan hanya saya yang berfikir “kenapa belum ada perubahan”, teman lamaku itu juga berfikir tidak hanya sebatas itu.
Yang sangat bersinggungan langsung adalah masyarakat daerah tersebut, dan sebenarnya perubahan sangatlah diharapkan warga tersebut. Karena apa….? Karena jalan tersebut merupakan jalan yang paling utama, dan sangat berarti untuk berlangsungnya perekonomian masyarakat daerah itu. Coba bayangkan ketika musim hujan, masyarakat harus berjuang untuk menjual hasil bumi melewati jalan tersebut “yang berupa tumpukan batu putih”. Padahal hasil bumi seperti gula merah sangatlah berat, dan hampir setiap minggunya harus dijual kepasar, sedangkan jarak rumah menuju pasar harus berjalan bermeter-meter, bahkan kilometer. Sekarang ini sudah sedikit mending, dengan adanya kendaraan bermotor, dan cukup diojekkan pada tukang ojek. Tapi, apakah akan seperti itu terus…..????????
Walau pun kehadiran sepedamotor meringankan pekerjaan masyarakat, tapi kebutuhan hidup pun semakin bertambah. Yang tadinya boros membelikan sepatu untuk anaknya, sekarang pindah harus membelikan sepatu untuk motornya…..he he he he he……. Kenapa tidak…?!!! Lah wong bane cepet entek nggo mancali nang watu…..
“Dengan keadaan seperti itu, semoga masyarakat daerah tersebut tetap mensyukuri dan menikmati pemberian Tuhan, dan semoga saja tidak berfikiran untuk menggeruduk ke kantor pemerintahan” ujarnya. he he he he he…… “karepe wong sing pada jegang ungkang-ungkang, he he he he”
Semoga saja mata penguasa melihat penderitaan sarudara-saudara kita yang berada di daerah itu. Amin………… dan tanggap, lalu secepatnya ada perubahan……..Amin……. (Sumber : dariman.bloggerkebumen.com)
Penalaran : Gambar diatas merupakan bukti bahwa pemerintah Kabupaten Kebumen belum
sepenuhnya melakukan pemerataan pembangunan di daerah.
Argumentasi : “Dengan keadaan seperti itu, semoga masyarakat daerah tersebut tetap mensyukuri dan menikmati pemberian Tuhan, dan semoga saja tidak
berfikiran untuk menggeruduk ke kantor pemerintahan” ujarnya.

4)Orang sakit tidak harus kedokter dan minum obat
Tubuh ini terasa berat, seolah terbebani benda yang begitu besar. Membuat persendian disekujur tubuh ini menjadi kaku, karena harus menahan rasa sakit yang seakan tak kuasa diri ini untuk menahannya. Sesekali ku sebut namamu “Ibu”, sesekali ku mengerang karena rasa sakit itu. Dua hari terbaring tergeletak tak berdaya, pandangan mata tak jelas, mulut terasa pahit, dan jantung berdetak kencang.
Tiba-tiba seorang teman datang, dia memintaku untuk menjulurkan lidah ” coba ku lihat lidahmu…” Ya, saya pun menuruti permintaannya. ” Wah, kelihatannya itu gejala tipus deh….” dengan percaya diri dia memfonisku. “Wah, kau itu tidak usah menakutiku” jawabnya dengan nada takberdaya. Ya, walaupun bentuk komentarnya, yang jelas tidak mungkin ku percaya.

Saya lebih percaya pada diri sendiri, dan saya percaya jika saya ndak sakit apa-apa, melainkan hanya kecapean atau masuk angin aja. Semakin siang tubuh ini semakin menggigil, demam tinggi, dan pandangan semakin kabur.

Dikala merasakan nikmatnya sakit itu, datang bertubi-tubi anjuran untuk pergi kedokter, dan berobat. Mungkin semua panik, bingung ketika melihat kondisiku seperti itu. “Ndak usah repot-repot, aku ndak butuh dokter dan ndak butuh obat. Yang aku butuhkan hanyalah tukang pijet, coba carikan aja tukang pijet, nanti aku juga sembuh…..” Berlahan suara itu keluar dari mulutku.

Bukan karena ndak punya uang, atau alasan finansial lain. Tapi, sudah menjadi kebiasaan. Bagi seseorang yang ndak terbiasa berobat atau kedokter, ketika sakit ndak mungkin mau diajak kedokter atau minum obat. Seperti saya misalnya. Cukup dengan pijetan yang penuh, total, dan istirahat yang cukup. Dengan cara seperti itu maka tubuh akan pulih kembali. Lalu bagaimana jika sakitnya adalah sakit yang bukan sakit biasa misalnya. Ya, Mudah-mudahan sih jangan sampai terjadi. Tapi, yang sudah-sudah. Orang-orang yang jarang berobat, bahkan tidak pernah berobat. Alhamdulillah penyakitnya ndak macem-macem, paling pusing dan masuk angin, itu pun jarang…… Ndak tau yang lain…… ya, walaupun menggunakan obat ya obat tradisional (Jamu). (Sumber : dariman.bloggerkebumen.com)

Penalaran : Dua hari terbaring tergeletak tak berdaya, pandangan mata tak jelas, mulut terasa
pahit, dan jantung berdetak kencang.
Argumentasi : “Wah, kau itu tidak usah menakutiku” jawabnya dengan nada takberdaya.

5) Diskriminasi Orang Kulit Hitam di Amerika
Hidup di Amerika dan berjuang bagi masyarakat Amerika dalam jumlah yang tak terhingga, dan menyumbangkan tenaga murah kepada masyarakat Amerika, dan dengan demikian memungkinkan orang lain hidup secara lebih baik.

Namun, orang non kulit putih tidak merasakan keuntungan masyarakat Amerika dimana mereka hidup, berjuang, dan memberikan sumbangan. 41 % orang kulit negro hidup dibawah garis kemiskinan sedangkan kulit putih hanya 12 %. Kematian bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi kulit putih. Negro menyumbangkan 11% tenaga kerja namun mereka hanya mendapatkan 6% pekerjaan teknis dan profesional, 3% manajerial, 6 % ahli dalam perdagangan. Diskriminasi yang mencegah orang keluar dari masyarakat yang mereka beri sumbangan adalah tidak adil.(Sumber : one.indoskripsi.com)

Penalaran : Orang non kulit putih tidak merasakan keuntungan masyarakat Amerika dimana mereka hidup, berjuang, dan memberikan sumbangan. 41 % orang kulit negro hidup dibawah garis kemiskinan sedangkan kulit putih hanya 12 %. Kematian bayi lebih tinggi dibandingkan dengan bayi kulit putih. Negro menyumbangkan 11% tenaga kerja namun mereka hanya mendapatkan 6% pekerjaan teknis dan profesional, 3% manajerial, 6 % ahli dalam perdagangan.
Argumentasi : Hidup di Amerika dan berjuang bagi masyarakat Amerika dalam jumlah yang
tak terhingga, dan menyumbangkan tenaga murah kepada masyarakat Amerika, dan dengan demikian memungkinkan orang lain hidup secara lebih baik.
6)Gerakan Menabung Indonesia Target 48 Juta Penabung
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung dan meluncurkan produk "TabunganKu" untuk menumbuhkan budaya menabung. Acara itu dilakukan di Jakarta International Expo, Sabtu 20 Februari 2010, di hadapan ratusan orang perwakilan kelompok masyarakat, termasuk anak-anak.

"Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya merupakan tonggak baru dalam dunia perbankan dalam tabungan rakyat yang sejatinya berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita," kata Presiden.

Menurut Presiden, hal itu adalah bagian dari program-program pro rakyat yang telah dikembangkan pemerintah.

Kepala Negara mengatakan bahwa program rakyat dan produk TabunganKu itu memiliki dua aspek yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berpenghasilan rendah dan sekaligus untuk peningkatan keadilan.

"Ini pembangunan untuk semua, inklusif, adil dan merata dan berpihak kepada mereka yang belum sejahtera," katanya.


Keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat, kata Presiden, tidak hanya cukup dikumandangkan dalam retorika. Gerakan Indonesia Menabung adalah kelanjutan dari program "Ayo ke Bank" pada 27 Januari 2008 yang dimaksudkan untuk mendorong budaya menabung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pencanangan itu dilaksanakan secara serempak di 41 Kantor Bank Indonesia pada 20 dan 21 Febuari 2010. Produk "TabunganKu" adalah tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan tanpa biaya administrasi yang diterbitkan secara bersama 70 bank umum dan 910 BPR/BPRS. (sumber : kompas.com)

Penalaran : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan Gerakan Indonesia Menabung dan meluncurkan produk "TabunganKu" untuk menumbuhkan budaya menabung. Acara itu dilakukan di Jakarta International Expo, Sabtu 20
Februari 2010, di hadapan ratusan orang perwakilan kelompok masyarakat, termasuk anak-anak.
Argumentasi : Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya merupakan tonggak baru dalam dunia
perbankan dalam tabungan rakyat yang sejatinya berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat kita," kata Presiden. Selain itu, Menurut Presiden ini adalah bagian dari program-program pro rakyat yang telah dikembangkan pemerintah. Serta sebagai pembangunan untuk semua, inklusif, adil dan merata dan berpihak kepada mereka yang belum sejahtera," katanya.